Minggu, 15 November 2009

TALI PUSAT

salah seorang teman wanitaku mempunyai anak lelaki semata wayang. sebagai anak tunggal di keluarga, sang anak tentu saja dilimpahi kasih sayang, perhatian, materi dan fasilitas yang memudahkannya dalam menjalani hidup ini. itu amat sangat wajar - pastinya ! siapa sih orang tua yang tidak mencurahkan seluruh waktu, tenaga dan hidupnya untuk darah dagingnya sendiri, ya kan ?

yang agak tidak wajar adalah pernyataan sang ibu yang terlontar saat kami sedang ngobrol bersama.

dia : duh, nanti kalau anak gw uda married, gw gak boleh ah dia jauh dari gw. biar aja dia tinggal serumah sama gw. wah, bisa kangen berat kalo gak ngeliat dia...

[aku terhenyak dengan pernyataan ini. ternyata, dengan menyandang status anak tunggal, sang ibu merasa berhak memiliki sang anak selamanya.... kasian tuh anak]

gw : emang anak loe mau kalo abis married tetep serumah sama eloe ?

dia : gak sih, tapi apa dia gak kesian sama gw ? gw sama dia tuh udah kayak anak kembar lho, kemana-mana pasti berdua. dia juga tau koq, kalo maminya sayang banget sama dia.

gw : yah, dia pasti taulah. tapi kan kasian juga sama calon istrinya nanti. apa dia mau serumah sama mertua ? bukannya mertua sama menantu itu seperti minyak dan air ? gak bisa nyatu ? hehehe...

dia : ah, itu mah gampang diatur. dia pasti nurut sama suaminya. kalo suaminya mau tinggal bareng, ya jadi istri harus ikut donk. nanti kalo gw sakit atau kenapa-napa gimana ? pokoknya dia gak boleh jauh dari gw deh, gak mungkin bisa !

hmm...., aku langsung teringat akan si TALI PUSAT. siapa dia ? tali pusat adalah tali yang menghubungkan janin bayi dengan ibunya, tali pusatlah yang menghidupi sang janin dengan menjadi jembatan penghantar makanan, minuman, vitamin dan energi bagi si jabang bayi saat masih berada di dalam kandungan. dapat dipastikan, jika tali pusat tidak berfungsi dengan sempurna, janin pun tidak akan berkembang sempurna. tali pusat boleh memproklamirkan dirinya ke seluruh penjuru dunia sebagai GUARDIAN ANGEL bagi sang bayi selama berada di dalam kandungan ibunya. tanpa tali pusat, sang bayi tidak mungkin hidup !

tapi, apa yang terjadi saat sang bayi telah cukup umur untuk dilahirkan ? apa yang terjadi saat sang bayi mulai menghirup nafas segar di dunia ini ? tali pusat - yang merupakan PENYELAMAT dan GUARDIAN ANGEL bagi sang bayi - DIPISAHKAN dari si bayi. saat ahli medis memutuskan bayi tersebut telah lahir dengan normal dan berkembang dengan baik, tali pusat yang sangat besar jasanya itu langsung DIPUTUS. ketika lahir ke dunia baru, sang bayi TIDAK LAGI MEMERLUKAN tali pusat. sudah saatnya sang bayi menikmati babak baru kehidupan : menjadi anak manusia. kehadiran si tali pusat sudah tidak relevan lagi. tali pusat yang amat sangat besar jasanya bagi sang janin bayi, malah dipotong.

demikian juga dengan peranan kita sebagai orang tua bagi anak-anak kita. sama sekali tak bisa dipungkiri, bahwa tanpa orang tua, tak ada anak-anak yang dapat hidup, tumbuh sehat dan menikmati keindahan dunia ini. dari usia 0 tahun, anak-anak sangat tergantung dengan orang tuanya. tetapi, wahai para orang tua, sadarilah, bahwa dalam fase kehidupan setiap anak, kita sebagai orang tua harus menerima kenyataan bahwa kita pun akan bernasib sama seperti si tali pusat. kita akan dipisahkan dari anak kita saat mereka beranjak dewasa dan mampu membina kehidupan baru.

sebagai tali pusat, kita sudah menjalani kewajiban kita sebaik-baiknya sehingga anak kita dapat tumbuh sehat, bahagia, cerdas, berbakti pada orang tua, baik hati, bla...bla...bla.... tetapi, jika saatnya tiba, kita harus DIPUTUS dari kehidupan anak kita. dan itu adalah fase kehidupan yang harus dilalui oleh setiap insan ciptaan Tuhan. hendaknya kita tidak menyangkal dari alur kehidupan yang sudah Tuhan rencanakan bagi kita. percayalah, tanpa kita - si tali pusat - anak kita tetap akan selalu dalam lindungan Tuhan. janganlah kita menjadi tali pusat yang mengekang leher si anak sehingga ia tidak dapat bergerak maju.

mungkin pada saat ahli medis memutuskan tali pusat sang bayi, ia akan protes keras : hai kau dokter ! aku kan yang kirimin makanan dan minuman buat si bayi ? seenaknya aja lu potong gw ?

tetapi, sekali lagi, itulah fase kehidupan yang harus kita lalui. biarlah anak-anak kita berkembang menjalani kehidupan baru tanpa dihalang-halangi oleh orang tuanya sendiri. mungkin bagi kita, itu adalah yang terbaik buat anak kita, tetapi pernahkan kita berpikir bahwa yang baik menurut kita, belum tentu baik menurut anak kita ? serahkanlah seluruh kehidupan ini di tangan Tuhan saja, maka segala sesuatunya akan sangat sangat indah !

Selamat menjadi tali pusat yang tau diri ! ;-)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar